portal informasi 2022

21 Tumpuan Perubahan Sosial Budaya

21 Tumpuan Perubahan Sosial Budaya
21 Tumpuan Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kudang keringasaan pada masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat (dari masyarakat lain). Perubahan sosial budaya sanggup merubah struktur, fungsi, skor, norma, pranata, dan tiruana aspek lainnya. Perubahan ini sanggup terjadi pada salah satu anggota masyarakat atau seluruh lapisan masyarakat. Berikut yakni referensi perubahan sosial budaya yang terjadi di sekitar kita. Langsung saja kita simak sekomplitnya…..

1. Gaya Hidup

Gaya hidup dikala ini yakni gaya hidup yang serba gampang, murah, dan cepat. Semuanya dituntut untuk melaksanakan sesuatu secepat dan sesedikit mungkin mengeluarkan uang. Dengan demikian, semakin banyak insan yang dipergampang hidupnya, baik dalam karir ataupun sosial. Namun, banyak orang yang salah mengartikan gaya hidup dikala ini sebagai yang serba glamor dan mahal.

2. Pakaian

Perubahan mode pakaian pada masyarakat sanggup saja terjadi. Dahulu tiruana masyarakat memakai pakaian moral khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut menciptakan bertahap anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan memakai pakaian yang menjadi animo di kawasan itu. Seperti contoh, kini yakni zamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan memakai pakaian yang biasa dipakai orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak meninggalkan pakaian moral mereka dan tetap menggunakannya dalam program tertentu. Seperti pakaian moral Bali yang dipakai setiap kali mereka sembahyang di pura.

3. Agama dan Kepercayaan

Agama dan kepercayaan semenjak ratusan tahun kemudian telah mengubah sosial dan kebudayaan masyarakat setempat. Dahulu, kebanyakan orang percaya dengan kepercayaan lokal yang diwariskan secara turun temurun. Dengan masuknya agama dari kawasan lain, beberapa masyarakat menggantinya dengan agama tersebut, ada juga yang menganut suatu agama namun tetap menjalankan tradisi leluhur.

4. Pertanian

(Baca artikel tentang 5 Perubahan Sosial Dibidang Pertanian)

Pertanian di Indonesia semakin menurun. Banyak petani yang menjual lahan pertaniannya. Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari hasil panen yang tidak seberapa bahkan seringkali gagal panen, kebutuhan yang semakin kompleks dan mahal, hingga tergiur dengan upah yang didapat oleh para tenaga kerja di kota. Masyarakat juga ludang keringh suka membeli hasil pertanian di swalayan sehingga petani lokal merugi.

5. Hubungan Orangtua dan Anaknya

Dahulu, orangtua mendidik anaknya dengan kekerasan. Saat ini, tentu saja tidak sanggup lantaran aturan di negara ini melindungi anak tersebut. Namun, kudang keringasaan bawah umur yang pada zaman lampau sangat menghormati dan taat pada orangtuanya pada dikala ini mulai memudar.

6. Model Rambut

Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti animo tersebut kalau tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’. Pengaruh terbesar yakni model rambut ‘punk’ yang menciptakan banyak berilmu balig cukup akal mengikuti model rambut dan gaya hidup orang dengan model rambut tersebut.

7. Emansipasi Wanita

Dahulu, perempuan hanya sanggup bekerja sebagai ibu rumah tangga. Saat ini, perempuan sanggup bekerja di tiruana bidang yang mereka suka. Beruntung, kebudayaan masyarakat Indonesia tidak mengekang perubahan sosial budaya ini, lantaran masih banyak masyarakat di dunia yang menganggap tabu kalau perempuan bekerja di sektor formal atau bahkan informal. Mungkin ini yakni berkat dari R.A. Kartini.

8. Ekonomi

(Baca artikel tentang 5 Perubahan Sosial Dibidang Ekonomi)

Perubahan ekonomi tampak terang pada sifat masyarakat. Pada umumnya, masyarakat ludang keringh suka dengan produk impor dibandingkan produk di dalam negeri lantaran kualitasnya dianggap ludang keringh bagus. Selain itu, dengan adanya Singapura sebagai negara maju, maka masyarakat yang kaya ludang keringh menentukan berlibur ke Singapura ketidak seimbang ke Bali. Hal ini sanggup mengurangi devisa negara.

9. Pola Pikir

Pola pikir masyarakat Indonesia sudah semakin maju dan semakin luas, meskipun masih banyak juga orang Indonesia yang pola pikirnya masih pendek dan bahkan ibarat katak dalam tempurung. Kebudayaan dan moral istiadat tidak mengekang masyarakat Indonesia untuk berpikir seluas-luasnya. Hal ini juga didukung oleh pers yang semakin bebas dan teknologi isu yang semakin berkembang.

10. Kesenian

Kesenian sanggup saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak kesenian di Indonesia yang mulai punah lantaran anak bangsa tidak suka dengan kesenian tersebut. Bahkan mereka ludang keringh suka mempelajari kesenian abnormal dengan alasan trendy. Namun, masih banyak kesenian terkenal Indonesia yang masih sanggup bertahan hingga sekarang.

11. Permainan Anak-Anak

Dahulu, permainan bawah umur ludang keringh mengutamakan gerakan fisik dan memakai alat-alat di sekitar kita. Hal itu dikarenakan teknologi dan ekonomi. Permainan tradisional tersebut juga dipakai bawah umur sebagai sarana untuk berpengenalan. Saat ini, bawah umur ludang keringh suka bermain dengan memanfaatkan teknologi ibarat komputer, gawai (gadget), dan konsol. Permainan tradisional mulai ditinggalkan dan bahkan hilang. Permainan dengan memakai teknologi hanya mengutamakan kemampuan otak. Meskipun ada sebagian permainan yang sanggup dipakai sebagai sarana pengenalan dan gerakan fisik ibarat permainan online dan permainan yang memakai perangkat ibarat Kinect. Menariknya, dikala ini orang-orang mengumpulkan uang untuk membeli permainan fisik.

12. Industri

(Baca artikel tentang 6 Perubahan Sosial Dibidang Industri)

Revolusi industri menciptakan perubahan besar-besaran pada kehidupan sosial masyarakat. Mulai dari ketimpangan antara industri dengan agrikultur, banyaknya pengangguran, munculnya gerakan sosialis, rendahnya kesejahteraan buruh, dll.

13. Pertunjukkan Tradisional

Pertunjukkan tradisional ibarat tarian, pewayangan, dan drama tradisional mulai kurang digemari lantaran mulai munculnya pertunjukkan modern yang menampilkan profesional atau artis ternama. Biasanya pertunjukkan tradisional diadakan dikala ada program formal pemerintahan atau pada upacara agama. Dahulu, pertunjukkan tersebut yakni sesi yang paling menarik perhatian para munculin. Namun dikala ini banyak yang mengabaikannya bahkan membosankan bagi sebagian orang.

14. Bahasa Daerah

Indonesia mempunyai aneka macam bahasa daerah. Namun, banyak juga bahasa yang mulai punah. Itu mungkin disebabkan lantaran mereka ludang keringh berminat untuk memakai Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa wilayahnya sendiri. Itu mungkin lantaran bahasa tersebut jangkauan komunikasinya ludang keringh luas dibandingkan bahasa wilayahnya yang cenderung hanya dimengerti oleh anggota masyarakat di kawasan tersebut. Bahkan kosakata Bahasa Indonesia secara tidak baku telah bercampur dengan kosakata bahasa asing.

15. Tempat Tinggal

Dahulu, masyarakat bertempat tinggal di atas tanah masing-masing dan berkelompok secara turun temurun. Saat ini, dengan adanya urbanisasi dan teknologi pembuatan gedung, masyarakat mustahil lagi mempertahankan budaya tempat tinggal ibarat lampau lantaran banyak anggotanya yang merantau dan harga tanah yang semakin mahal. Solusinya yakni tinggal di apartemen. Di apartemen memang ludang keringh banyak terdapat orang yang tinggal di sudang keringdang tanah, namun kehidupan sosialnya sangat kurang. Karena banyak masyarakat perantauan yang ludang keringh suka individualis. Cobalah kunjungi sebuah apartemen dan lihat lorong-lorongnya. Memang ada banyak pintu yang di dalamnya ada keluarga, namun dari lorong tersebut terlihat sepi tidak ada siapa-siapa. Mengetuk pintu kamar tetangga pun tidak lezat rasanya lantaran takut mengganggu.

16. Pendidikan


Dunia pendidikan di Indonesia berkembang pesat. Salah satu penyebab utamanya yakni perkembangan teknologi. Teknologi menciptakan para siswa yang biasanya mencari referensi kiprah di perpustakaan menjelma di internet. Teknologi juga yang menciptakan cara berguru dan mengajar menjelma memakai laptop dan tablet.

17. Cara Mencari Uang

Dahulu, orang-orang berpikir bahwa untuk mencari uang haruslah mengikuti cara biasa: menempuh pendidikan hingga sarjana, dan bekerja. Atau pribadi bekerja sebagai petani, kuli bangunan, atau serabutan. Namun, dikala ini, beberapa orang mulai berpikir bahwa dengan menjadi pengusaha sanggup menjadi cara menghasilkan uang. Bahkan ada yang sanggup menciptakan uang bekerja kepadanya, yakni dengan menjadi investor.

18. Masuknya Budaya Asing

Budaya di Indonesia telah banyak terhimpun dengan budaya asing. Itu mungkin disebakan lantaran kebudayaan itu ludang keringh menyenangkan dibandingkan budayanya sendiri. Seperti budaya hari Valentine dan pesta ulang tahun. Sebenarnya budaya orisinil Indonesia telah mempunyai budaya yang ibarat dengan budaya tadi. Namun, budaya tersebut terkadang dianggap kurang meriah. Contoh perubahan besar lainnya yakni penggunaan komputer dan alat-alat teknologi sebagai pengganti buku untuk mencari tugas. Hal itu disebabkan oleh kegampangan memakai alat-alat teknologi tersebut.

19. Gotong Royong

Dahulu, bantu-membantu yakni salah satu kearifan lokal masyarakat Indonesia. Segala hal dilakukan dengan bergotong royong. Namun, dikala ini seiring maraknya masyarakat yang merantau ke kawasan lain. Tradisi bantu-membantu mulai pudar, bahkan hilang di komplek perumahan yang masyarakatnya heterogen.

20. Cara Berkomunikasi

Perubahan pada cara berkomunikasi sanggup terjadi. Beberapa tahun kemudian kita masih memakai surat untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang, dengan memakai jejaring sosial atau alat komunikasi, seseorang sanggup berkomunikasi dengan cepat dan praktis.

21. Musyawarah

Musyawarah yakni cara masyarakat di masa kemudian untuk menuntaskan suatu masalah. Dalam musyawarah, seluruh anggota masyarakat tiba untuk memdiberikan pendapat dan pertidak seimbangan, kemudian pemimpinnya akan mengambil keputusan yang sesuai dengan kesepakatan. Namun, sama halnya ibarat gotong royong, tradisi musyawarah mulai memudar. Mungkin lantaran segala permasalahan diserahkan begitu saja kepada pemerintah atau pihak berwajib.

Itulah referensi perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat. Semua masyarakat niscaya saja akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun, perubahan tersebut umumnya tidak dirasakan atau tidak terjadi pada masyarakat terpencil.

Anda sanggup request artikel perihal apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau pribadi saja lewat kolom komentar :)
Advertisement

Iklan Sidebar